Tuesday, October 21, 2008

Pindah Rumah

Semuanyaaaaa...
Saya pindah ke rumah yang baru sekarang... Silahkan dikunjungi di sibungsu.com
Thank's a lot...

Sunday, October 19, 2008

Perfect

It's a perfect Saturday night that I've ever had, Dear...
Thank's a lot. Love you so...

Saturday, October 18, 2008

Pahit

Kenyataan itu pahit, tapi mau bagaimana lagi?? Sepahit-pahitnya harus diterima kan, namanya juga kenyataan...


*gambus-galau menembus sukma, halah apa ini...*

Friday, October 17, 2008

Tulus

Tak kusangka, laki-laki itu masih setia pada perasaannya. Entah berapa banyak panas dan hujan yang mencoba menghapus jejak perempuan aries itu di hatinya, tapi ia tetap mendekap erat wajah itu. “Belum ada yang pas...” itu yang dikatakannya padaku tadi di telepon genggam.

Walaupun ada sudut suram pada perempuan itu yang sudah ada sebelum ia mengenalnya, tapi ia bersedia menerima segala kekurangannya. Begitu tulus cinta itu rupanya, sehingga ia belum bisa melupakan perempuan terakhir yang pernah singgah di hatinya. Sampai ajal menjemput, ia tetap mendampinginya, setia di sampingnya sampai ke tempat bermukim terakhir...

“Bang, I’m proud of you... Terimakasih telah mendampingi perempuan kedua yang sangat kusayangi itu selama ia tinggal di ibukota yang penat... Semoga aku bisa bersanding dengan lelaki yang memiliki cinta sepertimu...”

*rasa sedih dan gundah yang menggelegak di satu sore*

Monday, October 6, 2008

Sekelumit awal cerita cinta...

Kupandangi wajah itu lekat-lekat, seakan tak percaya ia benar-benar duduk disampingku. Dengan earphone di telinganya ia bilang, “Aku tidur dulu yah..”, iapun tersenyum, lalu menutup matanya. Sesekali ia terbangun, tapi tetap mencoba untuk tidur, lelah sekali tampaknya. Walaupun desakan rindu itu sulit diajak kompromi, tapi tak rela hati ini untuk membangunkan dan mengajaknya berbincang, biarlah ia beristirahat barang sejenak, toh akan ada banyak waktu yang bisa kami habiskan berdua di Jogja, kota dimana kami tersengat berjuta-juta volt oleh apa yang orang katakan jatuh cinta...



Perkenalan itu sangat singkat menurutku, 3 minggu saja, ya hanya tiga minggu dan kamipun sepakat untuk mengiyakan perubahan status itu. Kami berdua memang belum kenal lama dan belum mengerti kebiasaan-kebiasaan, perilaku, atau apalah yang diperlukan orang untuk menjalin suatu hubungan, tapi bukankah dengan merubah status kami bisa mengenal satu sama lain lebih dekat lagi?? Akupun teringat pada kalimat yang ia katakan 29 September 2008 lalu lewat messenger, “Ya gimana, kalo ga nyetrum, aku juga ga’ bakal bilang begitu...”. Dan teringat pula pada satu scene di film Laskar Pelangi, pada saat Mahar berkata pada Ikal, “tak perlulah berpikir dalam bercinta...” Apakah yang kami rasa saat ini sama seperti apa yang Ikal rasa ketika pertama kali ia tergila-gila hanya pada 10 kuku-kuku tangan seorang anak pedagang toko kelontong itu?? Entahlah... Aku pikir pertanyaan itu tak perlu dijawab. Biar saja orang mau berkata apa, aku hanya ingin mengucap syukur pada Bapa, atas segala yang telah diberikan, termasuk pertemuan 4 September 2008 silam...


Saat ini, aku hanya ingin bernyanyi sedikit cuplikan lagu Iwan Fals, “Biar tahu... Biar rasa... Cinta ini milik kita...”


Terimakasih Tuan sudah menawarkan hatinya untuk aku diami...


Friday, September 26, 2008

Kehilangan

Ada yang pernah kehilangan??? Kehilangan karena ditinggalkan orang yang sangat dicintai... Rasa kehilangan ini bukan rasa yang muncul sekedar dari putus cinta, cerai, atau apalah yang berhubungan dengan cinta eross. Melainkan rasa kehilangan yang muncul karena orang yang kalian cintai sudah tidak dapat kalian temui dimanapun di muka bumi ini... Lalu, bagaimana kalian semua mengatasi rasa kehilangan itu??

Semalam saya menonton Laskar Pelangi di Blitz Megaplex yang di Pasific Place bersama beberapa teman-teman plurker Jakarta. Film yang bagus, tapi saya sedikit kecewa karena menurut saya banyak cerita yang lebih menarik di novelnya tidak tergambarkan disana. Ah, sudahlah... Pada saat ini saya tidak ingin membicarakan film itu, karena saya yakin beberapa teman sudah membuat reviewnya..

Semalam pada saat scene Ibu Muslimah menemukan Pak Harfan meninggal di ruang guru, saya terbawa emosi di film itu. Melihat Ibu Muslimah menangis dan berkabung berhari-hari, membuat saya kembali berada di tanggal 18 Mei 2004... Hari dimana saya sangat kehilangan dia yang sangat saya cintai. Dan setelah sekian lama saya tidak menangis karena mengingatnya, sayapun merasakan lagi apa yang disebut kehilangan. Sejujurnya, saya berusaha untuk sesedikit mungkin mengingatnya, karena saya akan selalu menangis jika harus mengenang masa itu...

Saya tahu, saya akan terus mendapatkan situasi dimana saya harus mengalami rasa kehilangan ini lagi...

Monday, September 15, 2008

Wants and Needs

Apakah ada yang memperhatikan bahwa perbedaan wants dan needs di negara kita ini hampir tidak ada?? Sekarang ini masyarakat kita lebih cenderung membelanjakan uangnya untuk wants, bukan needs. Dan inilah yang disukai oleh negara lain, karena di negara kita ini mereka bisa menjual barang apapun, dan terkadang barang-barang tersebut tidak lebih sebagai fashion semata. Dan demi prestis, orang rela membeli apa saja yang bisa memenuhi wants, bukan needs... Jadi, bagaimana dengan anda?? Apakah anda lebih ingin memenuhi wants atau needs?? Silahkan tentukan sendiri pilihan Anda...

Sunday, September 14, 2008

Jamu dan Balsem yang menyehatkan

Buat kalian yang memiliki istri, ibu, saudara perempuan, dan atau tante yang baru saja melahirkan, saya sarankan untuk membeli jamu di bawah ini. Jamu ini akan sangat membantu mereka setelah proses melahirkan.

Dan buat kalian yang sering masuk angin, kerokan mungkin menjadi salah satu alternatif untuk menghilangkan masuk angin. Dan apakah anda memakai balsem ini??? Kalau belum, sudah sepantasnya anda membeli dan menggunakannnya sesegera mungkin..



Monday, September 8, 2008

Pertemanan itu...

Teringat postingan ini... Lucu juga kalo kembali membayangkan malam itu... Pertemanan yang tadinya begitu nyaman, jadi runyam seketika... Jadi ngejarak... Jadi ga enak... Yang tadinya bisa jalan bareng berempat, jadi jalan cuma bertiga atau berdua... Tapi sudahlah, apa mau dikata... toh dia yang memilih seperti itu... Jadi inget wejangan uda Darryl semalem, "Release all of your blackside, youngfriends..*

Be tough, Utet...

Darryl with his tasseomancy

Tadi abis ngobrol sama Darryl, *si guru EF ituw...* dari jam 18.00- 22.20. Lama juga, tapi ga kerasa karena kita ngobrol seru-seruan, dan juga ngajarin dia buat plurkin'. Dan dia bilang, "C'mon, show me some girls." Hehehe... Dan hasil dari ngobrol tadi, kebanyakan gue ga ngerti apa yang dia omongin *lho?? piye tho?* Dia cepet banget si ngomongnya, mana bahasa Inggris gue kalo conversation pas-pas-an... Tapi lumayan agak ngertilah... Trus kami berdua baca kartu tarot gitu disini, trus coba Tasseomancy yang sisa-sisa teh, karena Darryl bilang dia adalah seorang tasseomancer. Hasil dari Tasseomancy-nya apa Tet?? Rahasia donk... Cuma Darryl, gue dan Tuhan yang tahu, hehehe... Yang pasti pas mau pulang dia bilang gini ke gue, "Promise me, that after this day you should release your blackside (sad, anger, etc), you can cry if you want. You should focus with what you want to achieve. Don't rush!! Be patient!!"

Okeh, segitu dulu postingan kali ini... Doain gue biar bisa melaksanakan wejangan-wejangan dari pakdhe Darryl.. *hopefully*